Syekh nawawi al bantani, seorang ulama terkenal asal Indonesia
berkisah tentang seorang yang mendapat karomah dari allah SWT karena
kesabarannya terhadap istri yang cerewet. Kisah tersebut di tuangkan dalam
kitab karangan beliau yang berjudul Uqûdul Lujjai.
Al-kisah seorang pria ingin mengunjungi saudaranya yang
tinggal di hutan. Berangkatlah pria tersebut ke rumah saudaranya. Namun ternyata
saudaranya tidak berada dirumah. Sehingga yang menyambutnya adalah istri
saudaranya. Namun saying, perangai istri saudaranya tersebut jelek. Ketika ia
di Tanya kemanakah suaminya?. Istri saudaranya tersebut menjawab dengan ketus :
"Suamiku sedang mencari kayu. Semoga ia tidak dikembalikan Allah ke rumah
ini lagi." Tak hanya sampai disitu, dari balik pintu setelah sang pria
ingin meninggalkan rumah tersebut, istri saudaranya masih saja terdengar
mengomel dan menggerutu tentang suaminya.
Tak jauh dari situ sang pria melihat saudara yang hendak ia
kunjungi. Namun betapa kagetnya sang pria tersebut ketika melihat saudaranya
mencari kayu dengan di bantu seekor singa. Kayu-kayu tersebut di letakkan
diatas punggung sang singa. Sehingga saudaranya tak kepayahan mengangkat kayu
bakar.
Setelah bertemu dengan saudaranya. Pria tersebut di
persilahkan kerumah. Di rumah sang pria di buat heran. Meskipun sang istri
begitu cerewet, namun saudaranya tetap sabar dan lembut terhadap istrinya. Sungguh
sikap yang luar biasa.
Setahun berlalu. Kini sang pria ingin mengunjungi saudaranya
kembali. Ketika ia mengetuk pintu, yang menyambut ternyata seorang wanita lain.
Wanita yang lembut dan sopan. “selamat datang” sambut wanita tersebut. Sembari menunggu
saudaranya pulang, wanita tersebut banyak memuji saudara pria tersebut.
Tak lama kemudian munculah orang yang di tunggu-tunggu. Saudaranya
datang dengan memikul kayu yang berat. Tak tampak singa yang tahun lalu
membantunya. Saudara pria tersebut terlihat kelelahan mengangkat beban kayu
bakar.
Sang pria tentu keheranan dengan kejadian tersebut. Kemana gerangan
singa yang membantu saudaranya tahun lalu?. Karena penasaran sang pria tersebut
bertanya kepada saudaranya. Apa yang terjadi?. Kenapa wanita yang menyambutnya
berbeda dengan yang menyambutnya tahun lalu?. Lalu kemana singa yang
membantunya dulu?.
Saudaranya menjelaskan : "Saudaraku, istriku yang
berperilaku tercela itu telah meninggal dunia. Aku berusaha sabar atas perangai
buruknya, sehingga Allah memberi kemudahanku untuk menaklukkan singa. Karena
kesabaranku itu. Lalu aku menikah lagi dengan perempuan salehah. Aku sangat
berbahagia dengannya. Hingga singa itu dijauhkan dariku, dan memaksaku memikul
sendiri kayu bakarku."
Hal sama juga bisa terjadi sebaliknya, yakni ketika istri terpaksa menghadapi perilaku suami yang jauh dari dambaan. Kesabaran adalah pilihan utama. Karena, sebagaimana dikutip Syekh Nawawi, Rasulullah bersabda:
مَنْ صَبَرَ عَلىَ سُوْءِ خُلُقِ زَوْجَتِهِ أَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مِثْلَ مَا أَعْطَى أَيُّوْبَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ مِنَ الأَجْرِ وَالثَوَابِ
No comments:
Post a Comment